Biografi Chairul Tanjung - Pengusaha Besar Asal Indonesia
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhX4pgRoem_3WJEPAMP_2HgBhvUwgayI9nujpkXmGC98Vmee01ZTRzQPK3sRcSREeZcstqaSBKhoevVyCXJEYtEQa_hJqQMlPQcxh1S_Lx_APWhGA0Yc9iC6yu6CKe_y3C__akf-YAsEi9/s320/BiografiChairulTanjung-PengusahaBesarAsalIndonesia.jpg)
Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962 dari keluarga yang cukup
berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang
menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Ayahnya, yang berdarah Batak,
berasal dari Sibolga. Sedangkan ibunya, Halimah, yang berdarah Sunda
berasal dari Cibadak, Sukabumi. Chairul berada dalam keluarga bersama
enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya
dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat
itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah
tinggal di kamar losmen yang sempit.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul
masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika
kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia
mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional
1984-1985.
Pekerjaan yang dilakukan Chairul berbeda jauh dengan disiplin ilmu yang
ditekuninya di bangku kuliah. Ketika menuntut ilmu di Fakultas
Kedokteran Gigi UI tahun 1981, Chairul mengalami kesulitan finansial
untuk biaya kuliah. Saat itulah kemampuannya berbisnis diasah. Demi
memenuhi kebutuhan kuliah, ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan
buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka
usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko
peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta
Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas kuliah, ia mencoba membuka usaha kontraktor tetapi kurang
berhasil sehingga ia bekerja di perusahaan baja. Lalu, ia pindah ke
perusahaan rotan di mana ia bertemu dengan tiga orang rekan dan
mendirikan PT. Pariarti Shindutama. Perusahaan ini memproduksi sepatu
anak-anak untuk ekspor, dan Chairul beruntung usahanya kali ini menuai
untung besar karena perusahaannya mendapat pesanan 160 ribu pasang
sepatu anak-anak dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang
ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya
semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul
mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan
multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini
bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group.
Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father
holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para
Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan
investasi) dan Para Inti Propertindo (properti). Ia juga merambah ke
bisnis sekuritas, asuransi jiwa, dan asuransi kerugian. Pada sektor
sekuritas, CT memiliki perusahaan
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di
bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega
Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank
Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan
investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para
Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di
bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7,
Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Walaupun persaingan di industri pertelevisian semakin ketat, namun
Chairul yakin Trans TV bisa terus berkembang melihat bahwa belanja TV
nasional telah mencapai angka 6 triliun setahun dan 70% di antaranya
akan diambil oleh televisi.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal
seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group
meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada
1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui
anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour,
yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU
(memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani
pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis. Ia kini menjadi komisaris utama
PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala
BIN) dan S. Bimantoro (mantan petinggi Polri) sebagai komisaris.
Setelah akuisisi oleh Trans Corp, komposisi pemegang saham PT Carrefour
Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour
Netherland BV 9,5%, dan Onesia BV 11,5%. Dengan gurita bisnis seperti
ini, Chairul menduduki posisi ke-13 dari total 40 orang terkaya di
Indonesia pada tahun 2009 versi majalah Forbes.
Chairul mengaku lebih suka mengakuisisi dibandingkan membangun bisnis
karena akusisi perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha. Waktu
saya memulai banyak waktu tapi enggak punya uang. Mulai dari nol.
Lama-lama jadi besar punya uang, tidak punya waktu. Maka yang dilakukan
tidak perlu bangun tapi mengakusisi.
Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai
sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk
salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa
Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1
miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat
11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para
Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding:
Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan
finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
Latar Belakang Pendidikan
Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
- SD Van Lith, Jakarta (1975)
- SMP Van Lith, Jakarta (1978)
- SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
- Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
- Executive IPPM (MBA; 1993)
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Chairul_Tanjung
0 komentar:
Posting Komentar
READY